Tim Nasional Republik Demokrasi Kongo
Team sepak bola nasional DR Kongo, yang diketahui oleh FIFA untuk Kongo DR (awalnya diketahui untuk Zaire, atau diketahui untuk Kongo-Kinshasa), sebagai wakil DR Kongo dalam sepak bola internasional pria serta dikontrol oleh Asosiasi Sepak Bola Perkumpulan Kongo. Mereka dipanggil Macan Tutul., [3] Team ini sebagai wakil FIFA serta Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).
DR Kongo sudah tempati rangking 28 di Rangking FIFA. Untuk Zaire mereka ialah team Afrika Sub-Sahara pertama yang maju ke Piala Dunia FIFA serta 2x memenangi Piala Afrika.
Asosiasi Sepak Bola Perkumpulan Kongo dibangun di tahun 1919 saat negara itu tidak merdeka. Team mainkan laga pertama mereka di tahun 1948 untuk Kongo Belgia menantang Rhodesia Utara, saat ini Zambia. Team menulis kemenangan 3–2 di kandang. DR Kongo sudah berafiliasi dengan FIFA semenjak 1962 serta sudah jadi anggota CAF semenjak 1963. Laga sah pertama team ialah pada 11 April 1963, menantang Mauritania dalam Kompetisi L'Amitié yang dimainkan di Dakar, Senegal. DR Kongo memenangi laga 6-0. [4] Timnas tampil di Piala Afrika untuk kali pertamanya di tahun 1965.
Republik Demokratik Kongo mempunyai keberhasilan internasional pertama kalinya di Piala Afrika 1968 yang diselenggarakan di Ethiopia, menaklukkan Ghana 1-0 di final. Kemenangan paling besar team berlangsung pada 22 November 1969 saat mereka mencatat kemenangan kandang 10-1 menantang Zambia. Walau beberapa pemain Kongo bermain di Eropa (terutamanya Belgia) semasa beberapa tahun ini, pemain yang berbasiskan asing jarang-jarang dipanggil untuk pekerjaan internasional; pengecualian yang jarang ada ialah Julien Kialunda yang sebagai wakil Zaire (sebab negara itu di saat itu diketahui) di Piala Afrika 1972 di dalam bermain untuk Anderlecht.
Gelar kontinental ke-2 tiba pada Piala Afrika 1974 di Mesir. Macan tutul menulis kemenangan 2-1 menantang Guinea, kemenangan 2-1 yang lain menantang lawan Kongo serta kemenangan 4-1 menantang Mauritius. Hasil ini bawa Zaire maju ke semi final dimana mereka menaklukkan tuan-rumah Mesir 3-2. Di final, Zaire bermain seri dengan Zambia 2-2. Oleh karenanya, laga itu diulang 2 hari selanjutnya, dimana Zaire memenangi laga 2-0. Pemain Zaire Ndaye Mulamba ialah pembuat gol paling banyak dengan sembilan gol, yang masih jadi rekor untuk kompetisi. Sesudah ini, team kembali pada Zaire dengan pesawat kepresidenan, dipinjami pada mereka oleh Mobutu Sese Seko.
Zaire ialah team Afrika Sub-Sahara pertama yang berperan serta dalam Piala Dunia, maju ke kompetisi 1974 gantikan peserta 1970, Maroko, yang mereka taklukkan dalam laga kwalifikasi 3-0 di Kinshasa. [5] Demikianlah kemauan untuk menumbuhkan jati diri Zaire untuk pemain global yang dibayar Mobutu untuk penumpukan iklan di Piala Dunia untuk tampilkan pesan seperti 'Zaire-Peace' serta 'Go to Zaire'. [6] Di kompetisi tersebut, Zaire gagal cetak gol serta kehilangan semua laga, tapi memberi performa yang dapat dipercaya menantang Skotlandia serta Brasil. Tetapi, kekalahan 9-0 mereka menantang Yugoslavia masih jadi salah satunya kekalahan Piala Dunia terjelek. Peristiwa aneh tiba dalam laga menantang Brasil; Hadapi sepakan bebas sejauh 25 yard, bek Mwepu Ilunga, sesudah dengar wasit tiup peluitnya, lari keluar dari dinding Zaire serta menyepak bola ke atas, yang mana dia terima kartu kuning. Ini dipilih untuk peristiwa Piala Dunia ke 17 paling besar dalam jajak opini Kanal 4. [7] Ilunga sudah mengatakan jika ia cukup mengetahui ketentuan serta mengharap untuk memberikan keyakinan wasit untuk mengirimnya pergi. Kartu merah yang disebut bisa menjadi protes pada kewenangan negaranya, yang didakwa merebut pendapatan pemain mereka. [8] Banyak pengamat kontemporer justru menganggap untuk contoh "lugas serta tidak disiplin" sepakbola Afrika.